✨Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh✨
Alhamdulillah telah terlaksana Grand Opening Kajian Kemuslimahan EKSIS FE Unnes pada Jumat 15 Maret 2019.
Berikut notulensinya ☺
Masing-masing dari kita adalah pemenang. Kita tercipta dari sel telur yang diperebutkan ribuan sel sperma, dan hanya satu yang berhasil. Maka, akan aneh jika kita bertanya, untuk apa kita diciptakan? Karena kita adalah champion.
Dalam kehidupan ini, ada saatnya kita melawan arus, jika memang arusnya tidak benar. Sebenarnya bisa saja kita hidup sesuai target, jika perencanaan kita buat dengan matang, per tahun, per bulan, per pekan, bahkan per hari. Sebagai contohnya rencana seorang mahasiswa IPB yang menuliskan 100 mimpinya pada lembaran kertas, dan akhirnya hanya ada coretan, karena tercapai mimpi itu satu per satu.
Sebagai seorang muslimah tentunya kita memiliki peran, ada 4 peran, yaitu :
1. Sebagai anak
Sebesar apapun kita, sampai kita menikah kita tetap akan menjadi seorang anak. Sehebat apapun kita, tak akan ada artinya jika tidak baik hubungan kita dengan orang tua. Ketika seorang perempuan menikah, kunci ridho berpindah ke suami, termasuk ketika mau memberi dan silaturahim kepada orang tua.
Pada zaman ini, sedang marak pemuda pemudi hijrah. Akan tetapi, tidak bisa jika hijrah tidak melibatkan keluarga. Sampaikan baik-baik dan bertahap niatan untuk hijrah. Sampaikan dengan lembut dan menyenangkan, tidak menyakitkan. Jangan sampai menyerah membuat mereka bahagia, karena sampai kan sih mereka hidup?
2. Sebagai istri
2/3 hidup kita adalah sebagai seorang istri. Sekarang ini, tontonan menjadi tuntunan, maka pilih yang baik-baik saja. Habits membutuhkan 10.000 jam, seperti membantu orang tua, yang nantinya akan menjadi peran kita sebagai seorang istri. Jangan bayangkan pernikahan itu manis saja, manisnya hanya 3 bulan. Bersiaplah dengan kondisi yang terburuk. Sehingga ketika manis yang diterima kita sangat bersyukur dengan itu, dan ketika pahit yang diterima kita sudah siap dengan itu semua. Suami adalah kunci surga bagi istri. Penyebab banyak perempuan di neraka, karena tidak bersyukur dengan suami.
3. Sebagai ibu
Menjadi seorang ibu menuntut banyak kesabaran. Tapi tidak terlalu banyak melibatkan perasaan seperti peran kita sebagai seorang istri. Perlu untuk kita sekolah parenting sebagai bekal kita berumah tangga dan sebagai seorang ibu. Biasanya anak bayi cenderung akan bangun sebelum shubuh, alangkah lebih baik tidak menidurkannya kembali, melainkan berikan mainan, agar kelak sampai besar terbiasa bangun awal.
4. Peran di Masyarakat
Kita memiliki peran di berbagai lingkungan seperti lingkungan kampus, kos, maupun rumah. Kita tidak bisa egois, kita harus membantu memperbaiki kondisi di sekitar, karena menshalihkan diri sendiri itu tak cukup. Karena ketika tak ada lagi yang mengingatkan tentang kebaikan, maka akan datang azab dari Allah. Dan bagi mereka yang beriman itu merupakan ujian bagi mereka.
Pada zaman sekarang ini, hati-hati di mana di medsos, jempolmu adalah harimau mu. Ketika kita berniat baik, tercatat 1 pahala, ketika dilakukan bertambahlah sesuai apa yang dilakukan. Berbeda dengan ketika berniat buruk, niatnya belum akan tercatat, akan tercatat ketika sudah dilakukan. Itulah kebaikan Allah.
Nah semoga ilmu nya bisa bertambah ya dengan adanya Kamus. Pengin nambah ilmu lagi???
Makanya dateng ke Kamus lagi ya๐
InsyaAllah setiap hari Jumat pukul 11.00 di PKM Joglo.
Materinya apa aja????
Ikuti terus update dari Annisa EKSIS ya.
follow ig kami @annisafeunnes
✨Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh✨
#AnnisaBaru
#KamusEksis
#Eksis1440H
#KajianMuslimah
Alhamdulillah telah terlaksana Grand Opening Kajian Kemuslimahan EKSIS FE Unnes pada Jumat 15 Maret 2019.
Berikut notulensinya ☺
Masing-masing dari kita adalah pemenang. Kita tercipta dari sel telur yang diperebutkan ribuan sel sperma, dan hanya satu yang berhasil. Maka, akan aneh jika kita bertanya, untuk apa kita diciptakan? Karena kita adalah champion.
Dalam kehidupan ini, ada saatnya kita melawan arus, jika memang arusnya tidak benar. Sebenarnya bisa saja kita hidup sesuai target, jika perencanaan kita buat dengan matang, per tahun, per bulan, per pekan, bahkan per hari. Sebagai contohnya rencana seorang mahasiswa IPB yang menuliskan 100 mimpinya pada lembaran kertas, dan akhirnya hanya ada coretan, karena tercapai mimpi itu satu per satu.
Sebagai seorang muslimah tentunya kita memiliki peran, ada 4 peran, yaitu :
1. Sebagai anak
Sebesar apapun kita, sampai kita menikah kita tetap akan menjadi seorang anak. Sehebat apapun kita, tak akan ada artinya jika tidak baik hubungan kita dengan orang tua. Ketika seorang perempuan menikah, kunci ridho berpindah ke suami, termasuk ketika mau memberi dan silaturahim kepada orang tua.
Pada zaman ini, sedang marak pemuda pemudi hijrah. Akan tetapi, tidak bisa jika hijrah tidak melibatkan keluarga. Sampaikan baik-baik dan bertahap niatan untuk hijrah. Sampaikan dengan lembut dan menyenangkan, tidak menyakitkan. Jangan sampai menyerah membuat mereka bahagia, karena sampai kan sih mereka hidup?
2. Sebagai istri
2/3 hidup kita adalah sebagai seorang istri. Sekarang ini, tontonan menjadi tuntunan, maka pilih yang baik-baik saja. Habits membutuhkan 10.000 jam, seperti membantu orang tua, yang nantinya akan menjadi peran kita sebagai seorang istri. Jangan bayangkan pernikahan itu manis saja, manisnya hanya 3 bulan. Bersiaplah dengan kondisi yang terburuk. Sehingga ketika manis yang diterima kita sangat bersyukur dengan itu, dan ketika pahit yang diterima kita sudah siap dengan itu semua. Suami adalah kunci surga bagi istri. Penyebab banyak perempuan di neraka, karena tidak bersyukur dengan suami.
3. Sebagai ibu
Menjadi seorang ibu menuntut banyak kesabaran. Tapi tidak terlalu banyak melibatkan perasaan seperti peran kita sebagai seorang istri. Perlu untuk kita sekolah parenting sebagai bekal kita berumah tangga dan sebagai seorang ibu. Biasanya anak bayi cenderung akan bangun sebelum shubuh, alangkah lebih baik tidak menidurkannya kembali, melainkan berikan mainan, agar kelak sampai besar terbiasa bangun awal.
4. Peran di Masyarakat
Kita memiliki peran di berbagai lingkungan seperti lingkungan kampus, kos, maupun rumah. Kita tidak bisa egois, kita harus membantu memperbaiki kondisi di sekitar, karena menshalihkan diri sendiri itu tak cukup. Karena ketika tak ada lagi yang mengingatkan tentang kebaikan, maka akan datang azab dari Allah. Dan bagi mereka yang beriman itu merupakan ujian bagi mereka.
Pada zaman sekarang ini, hati-hati di mana di medsos, jempolmu adalah harimau mu. Ketika kita berniat baik, tercatat 1 pahala, ketika dilakukan bertambahlah sesuai apa yang dilakukan. Berbeda dengan ketika berniat buruk, niatnya belum akan tercatat, akan tercatat ketika sudah dilakukan. Itulah kebaikan Allah.
Nah semoga ilmu nya bisa bertambah ya dengan adanya Kamus. Pengin nambah ilmu lagi???
Makanya dateng ke Kamus lagi ya๐
InsyaAllah setiap hari Jumat pukul 11.00 di PKM Joglo.
Materinya apa aja????
Ikuti terus update dari Annisa EKSIS ya.
follow ig kami @annisafeunnes
✨Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh✨
#AnnisaBaru
#KamusEksis
#Eksis1440H
#KajianMuslimah
Comments
Post a Comment